Tikus Di Rumah Kamu Bikin Dongkol? Ini 3 Cara Mujarab Untuk Mengusirnya!

Tikus Di Rumah Kamu Bikin Dongkol? Ini 3 Cara Mujarab Untuk Mengusirnya!

Tikus adalah salah satu benih penyakit yang menjadi momok bagi rumah hunian. 

Di indonesia sendiri, setidaknya ada tiga tipe tikus yang hidup di sekitar rumah, yaitu tikus rumah (ratus rattus), tikus got (rattus norvegicus) dan mencit rumah (mus musculus).

Meskipun berbeda, ketiga tipe tikus itu mempunyai tampilan yang serupa namun berbeda dalam hal ukuran badan.  

Kemampuan Dalam Menyesuaikan Diri 

Tikus adalah binatang dengan tingkat menyesuaikan yang tinggi. binatang ini dapat hidup di area dengan radiasi tinggi dan sanggup mendirikan kekebalan badan terhadap sejumlah tipe racun. 

Kesanggupan berkembangbiak yang tinggi menciptakan binatang pengerat ini sanggup berkembang biak dengan sangat pesat. 

Dalam satu tahun, satu ekor tikus sanggup beranak hingga lima kali setahun, dengan 6-10 anak per kehamilan.

Pada usia tiga bulan, anak tikus telah siap bekembangbiak. 

Tikus pun sanggup menularkan banyak sekali penyakit semacam pes, leptospirosis, diare, demam, hingga keracunan makanan. 

Bahkan, bakteri penyakit di kotoran tikus yang mengering sanggup menyebar dan menempel pada makanan rumah. 

Oleh alasannya itu, melindungi rumah dari "gempuran" tikus hal yang wajib dilakukan. 

Baca Juga: Bangun & Renovasi Rumah Impian Belum Ada Biaya? Bisa Dicicil  

Pastikan untuk selalu melindungi kebersihan rumah khususnya di bagian ruang dapur dan taman belakang. 

Setiap malam hari, upayakan untuk menyingkirkan sampah ke luar rumah dan jangan hingga ada yang ketinggalan.

Tidak hanya itu, makanan yang masih tersisa dimasukkan ke dalam lemari dan area penyimpanan yang tertutup untuk melindungi ruangan tetap bersih dari binatang pengganggu semacam kecoak dan tikus. 

Lebih jauh, cara-cara ini pun dapat anda aplikasikan: 

1. Memelihara binatang pemangsa 

Di desa, sangat gampang menemukan binatang pemangsa tikus semacam kucing, musang, burung hantu maupun ular sawah. 

Namun, di kota, di mana lingkungan area tinggal sangat padat, binatang-binatang ini agak sukar ditemukan. 

Untuk menekan laju populasi tikus, anda dapat merawat binatang pemangsa semacam kucing di dalam rumah.   

2. Amonia 

Tikus tidak tahan dengan aroma amonia. Amonia adalah bahan kimia yang terdapat di urin predator binatang pengerat ini. 

Jadi, saat tikus mencium aroma amonia, maka mereka berpikir bahwa aroma tersebut adalah tanda adanya pemangsa. 

Siapkan dua sendok makan deterjen dan segelas air ke dalam sebuah wadah. 

Taruhlah wadah tersebut di area tikus biasanya timbul, semacam di bawah lemari, meja, atau di bawah area tidur. 

Anda pun dapat memanfaatkan bahan pilihan tidak hanya amonia semacam peppermint oil, lada, cabai rawit, atau cengkeh. 

Perlu diperhatikan, jurus ini hanya dapat dilakukan sementara. 

Saat tikus menyadari bahwa amonia yang tercium bukanlah dari binatang predator, maka mereka akan kembali lagi ke area yang sama. 

Perhatian: jangan menaruh wadah berisi amonia di area yang gampang digapai oleh anak-anak atau binatang peliharaan. 

Baca Juga: Bangun & Renovasi Rumah Impian Belum Ada Biaya? Bisa Dicicil  

3. Gunakan steel wool (baja halus) 

Kemampuan adaptasi tikus yang sangat tinggi memungkinkan dua cara di atas gagal. untuk itu, menutup lubang masuk dapat jadi cara efektif. 

Tikus dapat masuk ke dalam rumah lewat lubang yang sangat mungil sekalipun. Pastikan anda memahami dari mana tikus ini dapat masuk ke dalam rumah. 

Gunakan baja halus atau steel wool untuk menutup lubang di dalam rumah. 

Bahan ini kerap dimanfaatkan untuk membersihkan perabot dari kaca dan logam. tempelkan baja halus pada lubang yang biasa dimasuki binatang pengerat ini. 

Serat baja halus sangat sukar untuk ditembus oleh gigi tikus. 

Tidak hanya itu, anda pun dapat memasang jebakan tikus pada lubang-lubang tersebut.

Bagaimana, tipsnya keren kan para Pembaca Jabodetabek Propertainment? Kamu wajib mencobanya....

Komentar

Postingan Populer